MENCARI tahu
kepribadian seseorang tak hanya bisa dilihat dari caranya menghadapi
masalah, namun laman Facebook juga bisa mengungkap banyak hal. Sebuah
penelitian menemukan media sosial mengisyaratkan tingkat harga diri sang
pemilik akun.
"Jenis tindakan yang dilakukan user dan
jenis informasi yang mereka tambahkan ke Facebook adalah refleksi dari
identitas mereka," kata Profesor Komunikasi dan co-direktur Media
Effects Research Laboratory, S.Shyam Sundar, seperti dilansir laman Zee
News, Rabu (8/1) .
Sundar mengatakan bahwa orang yang
rendah harga dirinya cenderung amat mempedulikan apa yang orang lain
posting tentang dirinya di Facebook. Sedangkan user dengan harga diri
lebih tinggi menghabiskan banyak upaya menambahkan informasi ke profil.
Sebanyak 225 mahasiswa dari sebuah
universitas di Korea Selatan dilibatkan dalam penelitian ini. Mereka
diminta mengisi profil Facebooknya, juga diamati responnya ketika ada
teman memposting sesuatu ke wall-nya. Mereka diminta menjawab
serangkaian pertanyaan tentang data pribadi.
Dalam pertemuan INTERACT 2013 di Cape
Town, Afrika Selatan, peneliti mengatakan bahwa orang-orang dengan harga
diri yang tinggi maupun rendah diri menghabiskan banyak waktu memoles
kesan yang ditampilkan lewat Facebook. Hanya saja, caranya berbeda.
Orang dengan harga diri tinggi cenderung
mencantumkan banyak institusi di Facebook nya dan menghabiskan banyak
waktu menambahkan informasi tentang keluarga, pendidikan dan pengalaman
kerja ke dalam profil. Sedangkan user dengan harga diri yang rendah
terus memantau wall Facebook-nya dan menghapus posting yang tak
diinginkan dari orang lain.
"Temuan ini juga dapat menemukan cara
menghasilkan uang dan jaringan sosial lewat online. Semakin anda bisa
terhubung ke Facebook, semakin kuat anda merasa bahwa hal yang anda
posting adalah bagian dari identitas anda, dan semakin besar kemungkinan
anda melihat ini sebagai harta virtual anda," kata Sundar lebih lanjut.
Karena user dengan harga diri yang
tinggi dan rendah diri melihat media sosial sebagai perluasan identitas
dirinya, mereka mungkin bersedia membayar atas fitur tertentu. Sebagai
contoh, media sosial dan pengembang aplikasinya mungkin dapat menarik
pelanggan yang mau membayar agar wall Facebook sesuai dengan profilnya.(fny/jpnn)
0 komentar:
Posting Komentar