Selasa, 19 Januari 2021

MATERI PAI DAN BP KELAS 8 SEMESTER 2

MATERI TENTANG PUASA ROMADHON

Dialog Islami

Siang hari, di rumah Riza.

Riza : “Ayah, kalau bulan Ramadan mengapa banyak orang yang membaca al-Qur’ān? Hampir setiap saat selalu terdengar orang mengaji di masjid.”

Ayah : “Ya, pertanyaan yang sangat bagus, Anakku. Begini, karena di bulan Ramadan pahala orang yang membaca al-Qur’ān dilipatgandakan dari pada hari lainnya.”

Riza : “Oh, begitu ya, Yah. Lalu, selain membaca al-Qur’ān, ibadah apa saja yang harus kita lakukan di bulan Ramadan ?”

Ayah : “Banyak, Za. Selain membaca al-Qur’ān kita juga dianjurkan untuk melaksanakan ibadah śalat tarawih dari awal sampai akhir bulan Ramadan. Kita juga dianjurkan untuk mempebanyak zikir dan berdo’a kepada Allah karena bulan Ramadan itu adalah satu bulan yang penuh dengan kemuliaan. Apalagi pada malam 21 hingga malam 29 ada satu malam yang amat mulia yang dinamakan malam

”lalilatul qadar”. Beribadah pada malam itu lebih baik dari pada 1000 bulan.”

Riza : “Wah, pahalanya banyak sekali, Yah.”

Ayah : “Ya. Oleh karena itu, perbanyaklah ibadah dan amal yang saleh di

bulan Ramadan.”

Riza : “Kalau begitu, aku mau beribadah dan beramal di bulan Ramadan saja, biar banyak pahalanya. Boleh tidak, Yah? Hehehe.”

Ayah : “ Kalau itu tidak boleh. Bulan-bulan lain tetap beribadah dan beramal saleh. Anak Ayah tidak boleh nakal.”

Riza : “Tidak kok, Yah. Cuma bercanda” Ayah : “Bagus. Itu baru anak Ayah.”

Mutiara Khazanah Islam
Puasa merupakan rukun Islam yang keempat. Puasa berasal dari kata “śaumu” yang  artinya menahan  diri  dari segala  sesuatu, seperti:  menahan

makan, minum, hawa nafsu, dan menahan dari bicara yang tidak bermanfaat. Sedangkan arti puasa menurut istilah adalah menahan diri dari segala
sesuatu yang membatalkannya, mulai dari terbit fajar sampai terbenamnya
matahari dengan niat dan beberapa syarat tertentu.

1.Puasa Wajib
Puasa wajib adalah, puasa yang harus dilaksanakan oleh setiap umat Islam yang sudah balig dan apabila ditinggalkan akan mendapat dosa. Adapun macam-macam puasa wajib ada empat yaitu:


a.Puasa Ramadan

Puasa Ramadan adalah puasa yang dilaksanakan di bulan Ramadan yang merupakan rukun Islam keempat. Puasa wajib ini mulai diperintahkan pada tahun kedua hijrah, setelah Nabi Muhammad Saw hijrah ke Madinah. Hukumnya adalah fardu ‘ain. Oleh karena itu, jangan sekali-kali meninggalkan puasa Ramadan tanpa adanya halangan yang dibenarkan menurut syariat. Apabila sedang berhalangan melaksanakan puasa Ramadan, kita wajib menggantikannya pada hari yang lain.
Agar puasa kita menjadi lebih sempurna dan bermakna, marilah kita pahami ketentuan-ketentuannya.
1)Syarat wajib puasa
Orang Islam berkewajiban untuk melaksanakan puasa apabila
memenuhi syarat sebagai berikut:
a)berakal,
b)balig, dan
c)mampu berpuasa.
2)Syarat sahnya puasa
Di samping syarat wajib ada syarat lain agar puasa kita menjadi sah,antara lain:
a)beragama Islam,
b)mumayiz (sudah dapat membedakan mana yang baik dan mana
yang tidak baik),
c)suci dari darah haid dan nifas, dan
d)dalam waktu yang diperbolehkan untuk berpuasa
3)Rukun puasa
Orang yang akan melaksanakan puasa harus memenuhi rukun puasa
antara lain yaitu:
a)Niat untuk berpuasa
Ketika hendak berpuasa di bulan Ramadan, lakukan niat di dalam hati dengan ikhlas. Apabila diucapkan.
Saya berniat puasa Ramadan esok hari untuk menjalankan kewajiban di bulan Ramadan tahun ini karena mentaati perintah Allah Ta’ala.”
Niat untuk melaksanakan puasa dilakukan pada malam hari sebelum memulai puasa dan selambat-lambatnya sebelum terbit fajar. Untuk menjaga agar niat puasa ini tidak terlewatkan, kita boleh mengucapkan niat puasa ini setelah selesai śalat tarawih.
b)Menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari.

4)Hal-hal yang membatalkan puasa
Berpuasa merupakan bentuk ibadah kita kepada Allah Swt. Untuk itu kita harus berhati-hati dalam melaksanakannya. Ada enam perkara yang bisa membatalkan puasa kita, yaitu:
a)Makan dan minum
Makan dan minum yang membatalkan puasa adalah apabila dilakukan dengan sengaja. Kalau makan minum dilakukan dengan tidak sengaja karena lupa, hal ini tidak membatalkan puasa.
b)Muntah yang disengaja atau dibuat-buat
Apabila muntahnya tidak sengaja, tidak membatalkan puasa.
c)Berhubungan suami istri
Orang yang melakukan hubungan suami istri pada siang hari di bulan Ramadan dapat membatalkan puasanya. Ia wajib mengganti puasa itu serta harus membayar kifarat (denda). Ada tiga macam kifaratnya, antara lain: memerdekakan hamba sahaya, kalau tidak sanggup memerdekakan hamba sahaya maka wajib berpuasa dua bulan berturut-turut, kalau tidak kuat berpuasa maka bersedekah dengan memberikan makanan yang mengenyangkan kepada enam puluh fakir miskin dan tiap-tiap orang mendapatkan ¾ liter beras atau yang setara.
d)Keluar darah haid atau nifas bagi perempuan
e)Gila atau sakit jiwa
f)Keluar cairan mani dengan sengaja
5) Hal-hal yang disunnahkan dalam puasa
Orang yang sedang berpuasa disunnahkan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:
a) berdoa ketika berbuka puasa,
b) memperbanyak sedekah,
c) śalat malam, termasuk śalat tarawih, dan
d) tadarus atau membaca al-Qur’ān.
6)Hal-hal yang mengurangi pahala puasa
Hal yang dapat mengurangi bahkan menghilangkan pahala puasa adalah semua perbuatan yang dilarang oleh Islam. Contohnya membicarakan kejelekkan orang lain, berbohong, mencaci maki orang lain, dan sebagainya.
7)Orang-orang yang boleh berbuka pada bulan Ramadan
Berpuasa adalah kewajiban bagi setiap muslim. Akan tetapi, dalam keadaan tertentu boleh tidak berpuasa. Adapun orang-orang yang diperbolehkan meninggalkan puasa sebagai berikut:
a)Orang yang sedang sakit dan tidak kuat untuk berpuasa atau apabila berpuasa sakitnya semakin parah. Namun, ia harus menggantikannya di hari lain apabila sudah sembuh nanti.
b)Orang yang sedang dalam perjalanan jauh. Ia pun wajib mengqada
puasanya di hari lain.
c)Orang tua yang sudah lemah sehingga tidak kuat lagi untuk berpuasa. Ia wajib membayar fidyah, yakni bersedekah tiap hari ¾ liter beras
atau yang sama dengan itu kepada fakir miskin.
d)Orang yang sedang hamil dan menyusui anak. Kedua perempuan ini kalau khawatir akan menjadi mudarat kepada dirinya sendiri atau beserta anaknya mereka wajib mengqada puasanya sebagaimana orang yang sedang sakit. Kalau hanya khawatir akan menimbulkan mudarat bagi anaknya, ia wajib mengqada puasanya dan membayar fidyah kepada fakir miskin.
b.Puasa Nazar
Puasa nazar adalah puasa yang dilakukan karena mempunyai nazar (janji kebaikan yang pernah diucapkan). Puasa ini wajib dilaksanakan ketika keinginannya atau cita-citanya terpenuhi.
Misalnya, kamu ingin sekali lulus SMP dan memperoleh predikat 10 besar di sekolah. Jika keinginan mulia itu terwujud kamu berjanji untuk puasa 3 hari. Nah, ketika cita-cita itu ternyata terpenuhi, maka janji (nazar) untuk berpuasa 3 hari tersebut harus segera kamu laksanakan.
Nazar harus berupa amal kebaikan. Kita tidak boleh bernazar dengan amal keburukan atau maksiat. Jika seseorang kelepasan bernazar untuk berbuat maksiat kepada Allah Swt, maka hal tersebut tidak wajib bahkan tidak boleh dilakukan, bahkan ia harus beristigfar memohon ampun kepada Allah atas nazar berbuat maksiat tadi.

TUGAS BUATLAH RANGKUMAN DARI MATERI DI ATAS DI BUKU CATATAN KALIAN.
SELAMAT BELAJAR SEMOGA SUCCESS


0 komentar:

Posting Komentar