Selasa, 19 Januari 2021

MATERI PAI /ISMUBA KELAS 9 SEMESTER 2

Materi : Makna tata krama, Sopan Santun, dan Rasa Malu 

Sub Materi :1. Sopan Santun

                  2. Rasa Malu

Mapel : Pendidikan Amama Islam dan Budi Pekerti 

Kelas/Semester : IX/Genap

Alokasi Waktu : 1 X Pertemuan

I.Kompetensi Dasar

Aspek Pengetahuan

3.7. Memahami makna tata krama, sopan santun, dan rasa malu.

Aspek Keterampilan

4.7. Menyajikan contoh perilaku tata krama, sopan-santun, dan rasa malu

II.Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pengalaman pembelajaran mandiri pada modul 2.1 ini, kalian diharapkan mampu untuk :
1.Mendeskripsikan pengertian sopan santun dan rasa malu.
2.Menyebutkan dalil naqli tentang sopan santun dan rasa malu.
3.Menjelaskan hikmah perilaku sopan santun dan rasa malu.
4.Mengidentifikasi contoh – contoh perilaku sopan santun dan rasa malu dalam kehidupan.
5.Membuat ungkapan tentang instrusi untuk berprilaku sopan santun dan rasa malu.

IV. Uraian Materi

Assalamu’alaikum wr wb.

Anak-anaku semuanya, bagaimana kabar kalian, tetap jaga kesehatan ya. Semoga kita tetap dalam lindungan Allah Swt. Aamiin

Pernahkah kalian pergi menabung ke Bank? Atau setidaknya pernah melihat layanan para pegai di Bank, yaa.. mereka semuanya berprilaku sangat sopan, sejak tukang parkir, Satpam, Teller dan semuanya akan melayani nasabah dengan sikap sopan santun. Dengan perilaku itu maka nasabah merasa dihargai dan dihormati.

Cobalah lakukan aktivitas berikut:
Ativitas 1.1

Bacalah materi dibawah ini!

A.Santun
 
Santun adalah berkata lemah lembut serta bertingkah laku halus dan baik. Kesantunan seseorang akan terlihat dari ucapan dan tingkah lakunya. Ucapannya lemah-lembut, tingkah lakunya halus serta menjaga perasaan orang lain. Dari sini dapat disimpulkan bahwa santun mencakup dua hal, yakni santun dalam ucapan dan santun dalam perbuatan. Allah Swt. mencintai sikap santun sebagaimana tertuang dalam hadis berikut:


Artinya “Dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi saw. bersabda kepada Al Asyaj Al ‘Ashri: Sesungguhnya dalam dirimu terdapat dua sikap yang dicintai oleh Allah; yaitu sifat santun dan malu.” (H.R. Ibnu Majah)

Sopan santun menjadi sangat penting dalam pergaulan hidup sehari- hari. Kita akan dihargai dan dihormati orang lain jika menunjukkan sikap sopan  santun.  Orang  lain  merasa  nyaman dengan kehadiran kita.  Sebaliknya,  jika  berperilaku  tidak  sopan,  maka  orang lain tak akan menghargai dan menghormati kita. Orang  yang  memiliki  sopan  santun  berarti mampu menempatkan dirinya dengan  tepat  dalam  berbagai keadaan.  Sopan  santun dapat diterapkan di mana saja dan kapan saja. Karena sopan santun merupakan perwujudan cara kita dalalam bersikap yang baik.
Pergaulan sesama pelajar di sekolah akan harmonis dan indah jika dihiasi sikap santun. Misalnya, menyapa teman dengan ucapan “assal±mu’±laikum” sambil tersenyum, menghormati kakak kelas dan menyayangi adik kelas dengan cara peduli kepada mereka, mematuhi tata tertib sekolah, menghormati Bapak/ Ibu guru dan staf tata usaha, bertutur kata lemah lembut kepada siapa saja serta menjaga  perasaan  warga sekolah  dengan tidak menyakiti hatinya. Jika perilaku tersebut kalian lakukan, sungguh akan tercipta kehidupan sekolah yang aman, damai, dan  membahagiakan. Suasana  belajar  akan  sangat menyenangkan dan pada akhirnya prestasi kalian akan meningkat.
Seorang anak wajib menghormati dan menyayangi kedua orangtua. Bentuk hormat dan sayang kita kepada orangtua, di antaranya dengan bertutur kata santun kepada keduanya. Semua nasihat orangtua harus ditaati sepenuh hati, karena mereka telah merawat dan mendidik kita sejak kecil. Terlebih seorang ibu, sungguh jasanya tak ternilai. Mulai dari mengandung, melahirkan, merawat, dan membesarkan anak-anaknya dengan penuh kasih sayang. Demikian pula seorang ayah, bekerja keras mencari nafkah demi kelangsungan hidup keluarga. Ingatlah, bahwa kerelaan atau rida Allah Swt. adalah rida orangtua. Oleh karena itu, sikap santun harus kita tunjukkan untuk menghormati keduanya.
Sikap sopan dan santun juga harus ditunjukkan dalam pergaulan di masyarakat. Sebagai makhluk sosial kita selalu membutuhkan orang lain. Oleh karena itu, orang lain harus diperlakukan dengan baik.  Orang  lain yang  dimaksud  di  sini  adalah  sahabat,  teman,  dan tetangga. Khusus terhadap tetangga, Rasulullah saw. mengajarkan kepada kita untuk memuliakan mereka. Ketika keluarga kita sedang kesusahan tetanggalah yang akan membantu kita. Kita hormati serta laksanakan hak dan kewajiban tetangga. Jangan kita  sakiti mereka dengan tingkah laku buruk dan perkataan kotor.
 
Allah Swt. memerintahkan agar bertutur kata yang baik kepada sesama manusia, sebagaimana firrman Allah Swt. Q.S. al-Baqarah/2:83. Allah Swt. memerintahkan agar bertutur kata yang baik kepada sesama manusia, sebagaimana firrman Allah Swt. Q.S. al- Baqarah/2:83.


Artinya “Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil, “Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat-baiklah kepada  kedua  orangtua,  kerabat,  anak-  anak yatim, dan orang- orang miskin. Dan bertuturkatalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat.” Tetapi kemudian kamu berpaling (mengingkari), kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu (masih menjadi) pembangkang.” (Q.S. al- Baqarah/2:83)
Melalui ayat tersebut Allah Swt. memerintahkan  kepada  kita  untuk bertutur  kata  yang  baik kepada manusia. Teman, kerabat, keluarga, Bapak/Ibu guru, dan orangtua wajib diperlakukan dengan baik. Berkata dan berperilaku santun kepada mereka akan membuat harga diri kita meningkat. Kita akan dihargai dan dihormati ketika kita juga menghormati
Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari sikap santun, di antaranya:

a)Mudah diterima oleh orang lain. Sikap santun akan menjadikan seseorang disenangi orang lain, sehingga mudah diterima oleh orang lain.
b)Menunjang kesuksesan. Banyak pengusaha sukses ditunjang oleh sikap santun yang ditunjukkannya. Pembeli, pelanggan, karyawan dan  rekan  sejawat  akan  senang bergaul dengannya. Relasinya bertambah banyak, sehingga akan menambah kesuksesannya.
c)Dicintai Allah Swt. dan Rasul-Nya. Allah  Swt.  mencintai  hamba-Nya yang  memiliki  sikap santun. Rasulullah saw. juga demikian, bahkan beliau juga memiliki sikap lemah lembut dan santun yang luar biasa.

Coba kalian simpulkan dengan kamu menjawab soal yang saya berikan ini! Kalian jawabnya dalam pikiran saja ya.
1.Apa pengertian santun?
2.Sebutkan dalil untuk berperilaku sopan santun?
3.Sebutkan manfaat yang bisa diperoleh dari sikap santun!

Oke, baiklah saya yakin kalian anak yang cerdas, pasti sangat mudah menjawab soal diatas.

OK MATERI KITA HARI INI SAMPAI DISINI KITA LANJUTKAN DI HARI SELASA MINGGU DEPAN DENGAN MATERI YANG SAMA.

SELAMAT BELAJAR DAN SAMPAI JUMPA.

BY. SARNEN,S.Pd.I


0 komentar:

Posting Komentar